Dua keputusan krusial dalam hidup
Ada dua keputusan paling krusial yang akan amat menentukan sejarah hidupmu, yakni : 1) profesi atau pekerjaan apa yang Anda tekuni dan 2) dengan siapa Anda menikah.
Semoga Anda tidak salah menentukan keputusan dalam dua aspek itu. Sebab masa depanmu dirajut oleh dua keputusan fundamental itu.
Mari coba kita bedah dua dimensi keputusan itu; agar Anda benar-benar akurat dalam mengambil keputusan masa depanmu.
Decision # 1 : Pekerjaan, Karir, atau Profesi yang Anda Tekuni
Tak pelak keputusan ini benar-benar akan menentukan jalan hidupmu.
Sejatinya ada tiga jenis profesi yang bisa dipilih :
1) menjadi pekerja atau karyawan kantoran;
2) menjadi self-employed (dokter, notaris, pengacara, desainer, penulis, web programmer, arsitek, dll)
3) menjalani usaha/bisnis sendiri (produsen, distributor, agen, reseller, dropshipper)
Saya tak tahu apa pilihan Anda. Namun apapun pilihanmu, kalau bisa tekuni pekerjaan atau profesi yang sesuai dengan minat dan bidang keahlianmu.
Hidup mungkin akan terasa sedikit sia-sia jika selama 20 tahun lebih kita bekerja dalam bidang yang mungkin tidak begitu kita sukai.
Sejarah hidup kita mungkin akan sedikit teraniaya jika selama 20 tahun lebih kita menekuni bidang pekerjaan yang tidak pernah memicu motivasi, gairah dan adrenalin kita.
Love what you do. Do what you love. Begitu sebuah pepatah terngiang. Mungkin hidup akan sedikit menjadi lebih menggetarkan jika kita bisa meringkus pepatah itu dalam perjalanan karir yang kita pahat.
Kadang juga orang salah mengambil keputusan dimana ia harus bekerja. Menjalani karir di sebuah tempat yang tidak pernah memberikan kesempatan tumbuh mungkin sebuah “decision blunder”.
Bekerja bertahun-tahun tanpa arah masa depan yang jelas mungkin adalah sebuah “opportunity lost” yang mahal; dan keputusan ini akan berdampak masif bagi sejarah hidup kita.
Namun pada disi lain, dengan semangat berkobar-kobar mengajukan surat resign demi memulai bisnis sendiri mungkin juga bukan keputusan yang cerdas. Banyak orang yang justru bangkrut dan dikejar utang gara-gara keputusan yang bernada heroik semacam ini.
Decision making adalah proses yang mungkin kompleks : sebaiknya tidak hanya mengandalkan intuisi, namun juga harus berbasis data dan perhitungan yang cermat.
Saya berharap keputusan Anda dalam dimensi yang pertama ini sudah akurat. Kalau merasa belum, coba renungkan keputusan lain apa yang kudu diambil.
Hidupmu mungkin masih puluhan tahun lagi. Masih ada kesempatan untuk membuat keputusan historis dalam sejarah hidupmu.
Decision # 2 : Dengan Siapa Anda Menikah
Saya bukan pakar pernikahan, jadi mungkin bukan orang yang tepat untuk memberi advis ini.
(Memang saya sudah menikah sejak 2001 lalu, dan setelah 16 tahun bersama, saya tetap mencintai istri saya persis seperti hari pertama kami menikah. Hingga hari ini, saya masih suka menangis haru, bersyukur telah dianugerahi istri sebaik dia   ).
Oke bagi Anda yang masih jomblo, kalau bisa pilih pasangan hidup yang juga bisa menghasilkan income bagus. Sebab cinta juga butuh ongkos.
Ada sebuah hasil survei kelam : pada tahun 2020, diprediksi hanya 20% pasangan muda yang baru menikah yang sanggup beli rumah.
Karena itu jika masing-masing dari Anda punya penghasilan, maka kalian bisa menciptakan double income. Dan ini akan sangat meringankan beban keuangan keluarga.
Kelak Anda juga bisa mulai mencicil rumah. Biar ndak selamanya tinggal di Pondok Mertua Indah.
Bagi yang sudah menikah – semoga pilihan Anda tidak salah. Kalau salah, ndak usah panik : masih ada kesempatan untuk melakukan poligami 
Sama juga, kalau bisa Anda dan pasangan hidup Anda masing-masing punya penghasilan sehingga ada double income.
Jika istri tidak kerja kantoran (atau menjadi wanita karir), maka dia bisa berusaha mendapatkan income dengan wirausaha dari rumah.
Sekarang jaman online, jauh lebih mudah berjualan aneka barang. Dan bagi kaum perempuan, menjalani usaha dari rumah adalah pilhan yang sangat ideal. Daripada tiap hari kerja ke kantor kena macet, pergi pagi, pulang petang, dan penghasilan pas-pasan.
Apapun pilihannya, mempunyai double income akan sangat membantu menyiapkan keuangan masa depan kelak, saat Anda dan pasangan hidup Anda memasuki usia pensiun.
Jika sekarang keluarga Anda bergantung hanya pada satu income; mungkin tabungan Anda tidak akan cukup untuk biaya hidup Anda dan pasangan hidup saat pensiun kelak.
Akibatnya bisa muram : akan muncul gelombang “Sandwich Generation” seperti yang sudah saya bahas minggu lalu.
DEMIKIANLAH, ulasan ringkas tentang dua keputusan paling krusial yang akan menentukan sejarah hidup Anda : 1) apa profesi atau karir yang Anda tekuni dan 2) dengan siapa Anda menikah.
Bagi yang masih jomblo, saya doakan Anda cepat dapat jodoh yang tajir dan jos markojos.
Bagi yang sudah menikah, saya doakan Anda mampu membangun keluarga sakinah ma wahdah wa rohmah.
No comments