24 tahun berlalu barulah ada Qurban lagi

"Tampak spanduk qurban terpasang di Masjid Nurul Iman. Banyak yang terharu karena kata mereka (jama'ah masjid) mulai dari tahun 1993 baru ada qurban lagi di tahun ini. Syukron". Pesan Ustadz Su'aib di handphone.

Yaa itulah yang dirasakan oleh Masyarakat muslim yang tinggal di Desa Wewemo, Kec. Morotai Timur, Kab. Pulau Murotai, Prov. Maluku Utara. Dua puluh empat tahun berlalu, barulah ada qurban lagi. Dalam kata lain, selama 24 kali iedul adha masyarakat disana tidak merasakan daging qurban sama sekali.

Kisah ini berawal ketika dalam rangkaian perjalanan dakwah di Maluku Utara ramadhan yang lalu, saya bertemu dengan Ust Su'aib di Morotai. Kala itu beliau berpesan, "Ustadz jika ada qurban mohon bisa disalurkan ke desa kami di Wewemo". "InsyaAllah ustadz, kami usahakan", jawab saya.

Daerah yang berjarak kurang lebih 45 Km dari Daruba ini juga termasuk daerah yang pelosok. Selain akses nya yang sulit juga karena sinyal belum merata di daerah tersebut. Jadi kalau ingin menelfon haruslah mencari tempat yang ada sinyalnya, jika tidak seperti itu jangalah berharap di handphone ada sinyal yang masuk.

Denah Desa Wewemo.

Alhamdulillah, di tahun ini 1438 H bekerjasama dengan lembaga dakwah Madina (Majelis Dakwah Islam Indonesia) kami bisa menyalurkan qurban ke Masyarakat Muslim yang ada di desa Wewemo.

Dan tak lupa kami ucapkan, Jazakumullah Khoirol Jaza' kepada seluruh mudhohi yang telah berkenan berqurban di daerah pedalaman Maluku Utara. Semoga qurban dan semua amal sholih yang kita kerjakan diterima di sisi Allah ta'ala dan kelak di hari akhir kita semua bisa berkumpul di Jannah-Nya. Aaamin Yaa Rabbal A'lamiin...

Akhukum Fillah...
Rhofiq F.